cover
Contact Name
Alvi Nur Yudistira
Contact Email
maz.wie@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
redaksi@jppik.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
ISSN : 19786514     EISSN : 26848651     DOI : -
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan kelautan menerima artikel yang memuat hasil penelitian dalam bidang perikanan dalam arti luas. Topik yang dapat dipublikasikan melalui jurnal ini antara lain : penyuluhan perikanan; pemberdayaan masyarakat perikanan; konservasi dan sumberdaya perikanan; sosial dan ekonomi perikanan; budidaya perikanan; pengolahan ikan; pemanfaatan sumberdaya perikanan; penangkapan ikan.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2015)" : 7 Documents clear
Efektivitas Penggunaan Media Penyuluhan (Kasus pada Kelompok Ranca Kembang Desa Luhur Jaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak Provinsi Banten) Ani Leilani; Nayu Nurmalia; Muh Patekkai
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i1.79

Abstract

Media penyuluhan merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam kegiatan penyuluhan. Penggunaan media massa contohnya, yang harus dipertimbangkan dalam penggunaannya adalah peranannya dalam program penyuluhan, penggunaannya secara efektif. Yang penting adalah efek yang diharapkan, dan cara menggunakannya untuk menjamin agar arti pesan menjadi sejelas mungkin. Pilihan terhadap media massa yang digunakan, dan perbedaan antara media massa dan komunikasi anatar pribadi. Penggunaan media menjadi sangat penting dalam rangka adopsi inovasi oleh pelaku utama perikanan. Dari proses adopsi inovasi dan media yang digunakan juga bisa memperlihatkan tingkat efektifitas masing-masing media. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat efektifitas penggunaan media penyuluhan pada kelompok pembudidayaikan Ranca Kembang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2014 yang berlokasi penelitian di Desa Luhur Jaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak Provinsi Banten dengan jumlah sample sebanyak 30 orang. Data kemudian dianalisis dengan uji Koefisien Korelasi Pearson. Faktor internal berhubungan dengan faktor eksternal pembudidaya ikan tingkat pendidikan, tingkat kekosmopolitan dan tingkat keinovatifan. Sedangkan faktor eksternal pembudidaya yang berhubungan dengan faktor internal adalah materi penyuluhan, kemasan penyuluhan dan penyajian penyuluhan. Faktor internal pembudidaya ikan (umur, pendidikan, tingkat kebutuhan, tingkat kekosmolitan dan tingkat keinovatifan) tidak menunjukkan hubungan dengan penggunaan media penyuluhan baik berupa media cetak maupun media tertayang. Faktor Eksternal yang mempunyai hubungan sangat erat dengan penggunaan media penyuluhan yaitu untuk materi berhubungan erat dengan penggunaan media brosur dan film. Faktor eksternal kemasan media berhubungan dengan penggunaan media peta singkap. Sedangkan faktor eksternal penyajian media penyuluhan berhubungan erat dengan penggunaan media penyuluhan berupa leaflet, peta singkap dan majalah.
Perkembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Penyuluh Perikanan di Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Bogor Sobariah Sobariah
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i1.58

Abstract

Upaya meningkatkan kepuasan kerja penyuluh perikanan banyak factor yang perlu mendapat perhatian, yaitu pengembangan karier dari penyuluh tersebut. pengembangan karir dapat meningkatkan kepuasan kerja bagi penyuluh perikanan sebagai tenaga fungsuional dibidangnya. sehingga berdampak positif dalam lingkungan ekternal instansi tersebut yakni peningkatan kepercayaan masyarakat dalam pemberian penyuluhan dan transfer teknologi bidang pertanian umumnya dan perikanan khususnya.berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian tentang pengembangan karir dan kepuasan kerja penyuluh. adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja penyuluh perikanan di badan ketahanan pangan pelaksana penyuluhan perikanan dan kehutanann kabupaten bogor, dengan menggunakan metode deskriptif eksploratif. berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh pengembangan karier terhadap kepuasan kerja di badan ketahanan pangan pelaksana penyuluhan perikanan dan kehutanann terhadap 51 orang penyuluh perikanan dari 209 orang pegawai dan hasil pengolahan data terhadap variabel bebas pengembangan karier (x) serta variabel terikat kepuasan kerja (y) badan ketahanan pangan pelaksana penyuluhan perikanan dan kehutanann diperoleh data hitung yang dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. hasil uji t variabel pengembangan karier (x) terhadap kepuasan kerja (y) pada badan ketahanan pangan pelaksana penyuluhan perikanan dan kehutanann menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 8,407 dan ttabel sebesar 1,,588 pada level significants 0,05 dan probabilitas 0,000. hal ini berarti thitung = 8,407 > ttabel = 1,588, maka h0 ditolak dan ha diterima, berarti terdapat pengaruh pengembangan karier (x) terhadap kepuasan kerja (y) pada badan ketahanan pangan pelaksana penyuluhan perikanan dan kehutanann kabupaten bogor. koefisien korelasi pengembangan karier (x) secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja (y) pada badan ketahanan pangan pelaksana penyuluhan perikanan dan kehutanann adalah 0,876 sehingga diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,,876 atau 87,6%. hal ini berarti bahwa faktor-faktor lain di luar yang tidak diteliti namun berpengaruh juga adalah sebesar 12,4%.
Analisis Karya Ilmiah Sebagai Komponen Tri Darma Perguruan Tinggi Andin H Taryoto
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i1.54

Abstract

Menyusun karya tulis ilmiah merupakan kegiatan yang dinilai masih belum dilakukan dengan baik oleh para akademisi dan pejabat fungsional lainnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik merupakan aspek yang harus diperhatikan. Aspek plagiasi juga merupakan hal yang dinilai perlu diperhatikan secara khusus. Terdapat sejumlah penyebab terjadinya hal ini. Bahasan dalam analisis ini berfokus pada hal-hal tersebut, dilanjutkan dengan sejumlah rekomendasi untuk dapat memperbaikinya dimasa mendatang.
Kualitas Air dan Komunitas Plankton Pada Tambak Pesisir Kabupaten Subang Jawa Barat Dinno Sudinno; Iis Jubaedah; Pigoselpi Anas
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i1.55

Abstract

Kabupaten Subang merupakan salah satu wilayah pesisir dengan luas 333,57 km2 atau sekitar 16% dari luas seluruh Kabupaten Subang, memiliki hutan mangrove dan sangat potensial untuk pengembangan usaha budidaya. Telah dilakukan penelitian di tambak silvofishery kawasan pesisir Kabupaten Subang pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana Kualitas air pada Tambak Silvofishery dan bagaimana komunitas plankton pada Tambak Silvofishery Pesisir Kabupaten Subang Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengamatan dilakukan pada 6 (Enam) stasiun pengamatan di Kecamatan Blanakan. Analisa Data terdiri dari analisis kualitas air dan indeks diversitas plankton. Hasil penelitian menunjukan Parameter kualitas air suhu, salinitas, pH, kecerahan, TSS, NO2, NO3, PO4 , DO, BOD dan COD nilainya di semua stasiun memenuhi nilai baku mutunya masing-masing. Sedangkan parameter NH3 dan NO3 di semua stasiun telah melebihi nilai baku mutunya masing masing. Komunitas plankton pada 6 (enam) stasiun pengambilan contoh di tambak Subang mendapatkan data plankton secara keseluruhan berjumlah 13 jenis, terdiri dari 10 jenis fitoplankton dan 3 jenis zooplankton. Pada masing-masing stasiun menunjukkan bahwa jumlah taksa berkisar antara 6 hingga 13 jenis, dengan kelimpahan total berkisar antara 400 hingga 2020 individu/liter. Hasil penghitungan indeks diversitas menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman komunitas plankton pada tambak yang bermangrove secara keseluruhan tergolong rendah yakni dari 1,2299 sampai 1,2731. Sedangkan pada tambak yang tidak bermangrove secara keseluruhan tergolong sangat rendah yakni dari 0,3509 sampai 0,7374. dan Fitoplankton yang mendominasi adalah divisi Chrysophyta.
Pengaruh Kedinamisan Suatu Kelompok Terhadap Fungsi Kelompok (Studi Kasus Pada Kelompok Perikanan di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat) Abdul Hanan
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i1.56

Abstract

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa usia kelompok 63,3% pada rata-rata 3,7 tahun, kelas kelompok menunjukkan 43,3% berada pada kelas yang tinggi (utama), namun yang berada di kelas pemula juga persentasenya mencapai 36,6%. Jika dirata-ratakan maka kelas kelompok di Kabupaten bekasi pada kelas madya. Sebanyak 80% dari kelompok perikanan, jumlah anggota dengan rata-rata 25 orang. Unsur dinamika kelompok pada interval 53,4 % - 93,3%. Namun demikian pada unsur “Suasana Kelompok” tidak ada kelompok yang katagorinya baik, dan pada unsur dinamika kelompok “Keberhasilan kelompok tidak ada kelompok dengan katgori rendah. Nilai Korelasi Faktor Internal kelompok dan tiga fiungsi kelompok memperlihatkan unsur “tekanan pada kelompok” berhubungan erat dengan fungsi kelompok sebagai unir produksi (0,378), Sedangkan unsur Keberhasilan kelompok ternyata berhubungan erat dengan berfungsi baiknya kelompok sebagai kelas belajar (0,400) dan berhungan sangat erat pada unit kerjasama (0,771). Nilai Korelasi delapan unsur dinamika kelompok hanya unsur” pengembangan dan pemeliharaan kelompok yang berhubungan erat dengan usia kelompok (0,393). Sedangkan usur dinamika kelompok lainnya tidak begitu erat hubunganya dengan berfungsi atau belum berfungsinya suatu kelompok perikanan.Nilai Korelasi Antar Unsur Dinamika Kelompok memperlihatkan bahwa tujuan kelompok berhubungan sangat erat dengan struktur kelompok (0,378) dan unsur pengembangan dan pemeliharaan kelompok (0,503). Sedangkan unsur pengembangan kelompok berhubungan erat dengan terbentuknya suasana kelompok yang kondusif (0,422) Nilai Korelasi Antar Fungsi Kelompok menunjukkan bahwa bila kelompok sebagai unit usaha bersama berfungsi dengan baik, maka fungsi sebagai kelas belajarpun akan berfungsi dengan baik, dan demikian sebaliknya. Sedangkan fungsi kelompok yang lain tetap masih ada hubungan yang timbal balik namum pada kasusu kelompok perikanan di Kabupoaten bekasi belum memperlihatkan keeratan yang kuat antar fungsi kelompok sebagai kelas belajar dengan sebagai unit produksi.
Karakteristik Organoleptik Ikan Patin Asap (Pangasius Pangasius) Tatty Yuniarti; Iis Jubaedah; Ganjar Wiryati; Romauli J Napitupulu
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i1.57

Abstract

Ikan asap adalah salah satu produk olahan tradisional di Indonesia. Berbagai jenis ikan dapat digunakan sebagai bahan baku ikan asap. Salah satunya adalah ikan patin (Pangasius-pangasius). Modifikasi pengasapan ikan digunakan untuk menghasilkan ikan asap yang disukai konsumen. Modifikasi ikan asap yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari dua (2) model ikan asap yaitu ikan patin tanpa disayat diasapi (A) dan ikan patin disayat (B) kemudian diasapi. Penyayatan daging pada salah satu model ikan asap diharapkan dapat memperluas permukaan kontak daging ikan dengan asap sehingga menghasilkan profil sensori yang berbeda. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji sensori skala rating hedonik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan model ikan asap yang disukai oleh konsumen. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ikan asap dengan bahan baku ikan patin berat rata-rata 280-320 gr menghasilkan rendemen ikan asap sebanyak kurang lebih 60%. Dari hasil uji sensori diketahui bahwa panelis lebih memilih atribut penampakan dan tekstur untuk ikan asap yang disayat dan panelis memilih untuk atribut rasa dan bau pada ikan asap yang tanpa disayat. Komposisi ikan asap tanpa disayat adalah protein 13%, lemak 0,54%, air 73% dan mineral 1,77%, untuk ikan asap bersayat kadar protein 23%, lemak 0,44%, air 65% dan mineral 0,96%.
Pengaruh Pemberian Probiotik Bacillus sp. terhadap Profil Kualitas Air, Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele (Clarias gariepinus) Yuke Eliyani; Hendria Suhrawardhan; Sujono Sujono
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i1.59

Abstract

Dalam pengembangan budidaya perikanan, probiotik dinilai memiliki peranan penting untuk meningkatkan efektifitas kegiatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik Bacillus sp terhadap profil kualitas air, kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan lele (Clarias gariepinus), dengan melakukan pemeliharaan ikan pada beberapa perlakuan, yaitu kontrol, penambahan bakteri dengan dosis. 10 ml/m3 serta 20 ml/m3 Nilai DO dari media kontrol Perlakuan I dan Perlakuan II secara berturut-turut adalah 6,80 ppm; 6,89 ppm dan 6,92 ppm. Nilai suhu mulai dari kontrol sampai perlakuan I dan II adalah 280C. Nilai pH untuk kontrol perlakuan I dan II adalah 6,6; 6,4 dan 6,6. Berdasarkan uji lanjut (p<0.05) dapat dilihat bahwa perlakuan I (pemberian probiotik 10 ml/m3) memiliki nilai pertumbuhan harian tertinggi sebesar 12,52 ± 0,29b, disusul perlakuan II (pemberian probiotik 20 ml/m3 ) sebesar 12,42 ± 0,33b, serta kontrol sebesar 10,72 ± 0,09a. Perlakuan penambahan bakteri probiotik memberikan hasil yang terbaik untuk pertumbuhan berat pada dosis 10 ml/m3 dengan nilai 12,52 ± 0,29dibanding dengan kontrol dan perlakuan yang lain. Tingkat kelangsungan hidup ikan uji selama masa pemeliharaan berkisar antara 79,8 –87,5 %.

Page 1 of 1 | Total Record : 7